SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Embung Jering di wilayah Padukuhan Kleben 7, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman dipenuhi sedimen dan rumput tanaman liar. Bahkan genangan air sampai tidak terlihat karena sedimen dan tanaman liar di kawasan embung tersebut.
Dukuh Kleben 7, Purwanto menjelaskan sejak dibangun 18 tahun lalu, embung tidak pernah selesai, apalagi berfungsi optimal. Hanya di awal-awal pembangunan, banyak didatangi para pemancing.
Baca juga
"Keluhan masyarakat , sejak 18 tahun lalu embung Jering ini gak pernah jadi. Mulai dari Dukuh kedua sampai saya Dukuh keempat 18 tahun belum jadi," katanya kepada jurnalis wartakonstruksi.com, kemarin.
Purwanto menjelaskan, pembangunan embung yang tidak sekali jadi membuat embung justru mangkrak, tidak bisa dikelola. Warga juga khawatir jika pembangunan hanya sedikit-sedikit justru membuat rusak jalan warga.
"Gak bisa dikelola karena belum jadi. Kalau ada pengajuan turun hanya 100 juta kalau untuk embung kan gak jadi. Masyarakat keberatan kalau cuma ada dana 100 lebih sedikit, jalannya yang rusak. Beda kalau sekali jadi, kan jalan gak cepet rusak," terangnya.
Menurut Purwanto, pada awalnya pembangunan embung selain untuk tampungan air, mendukung pengairan juga untuk wisata. Namun, hingga kini belum terwujud. Purwanto menyebut sudah sering ada peninjauan dari berbagai instansi di embung Jering ini. Namun belum juga ada langkah lanjutan.
"Embung ini kan air dari sungai Kali Soka ditampung embung terus mengalir ke sungai Sepan. Sebenarnya ini kalau berfungsi baik, bersih kalau gak ketutup tanaman-tanamannya ini bisa menjadi sumber tampungan air dimanfaatkan saat musim kemarau. Tapi kalau keadaan kayak begini ya gak bisa dimanfaatkan. Jadi ini sejak dibangun sampai sekarang, belum berfungsi sama sekali," tuturnya.
Purwanto mengaku tidak mengetahui pasti, pihak yang bertanggung jawab membangun embung ini. Menurut informasi, saat akan dibangun embung ini, selain menggunakan tanah kas desa, juga sebagian tanah warga yanh dibebaskan oleh pemkab Sleman.
"Yang membangun itu kalau gak salah dari kabupaten Sleman. Selain tanah kas desa ini yang jadi embung ini ada tanah dari masyarakat yang dibeli kabupaten untuk embung, yang pereng-pereng yang ada pohon-pohon di atas itu punya warga," urainya.
Penulis | : W Damaryanti |
Editor | : Dodi Pranata |