Barak Pengungsi Desa Donokerto, Ambruk Awal 2019 Dibangun Kembali Awal 2020
Minggu, 17 November 2019 07:26 WIB

Bagian+barak+pengungsi+desa+Donokerto+yang+ambruk+segera+dibangun+kembali

SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Bagian barak pengungsian Desa Donokerto, Kecamatan Turi yang runtuh akibat diterjang angin kencang pada awal tahun lalu dipastikan bakal dibangun kembali pada awal 2020. Dana Rp 1,4 miliar disiapkan untuk proyek tersebut.

Pantauan media ini, Sabtu (16/11/2019) pada lokasi yang difungsikan pula sebagai gedung olah raga (GOR) telah bersih dari sisa-sisa reruntuhan bangunan, begitu pula besi-besi rangka atap dan bekas balok pada bangunan sudah dipindahkan dan dikumpulkan pada tempat khusus tak jauh dari lokasi kejadian.

Baca juga

Kepala Desa Donokerto, R Waluyo Jati menerangkan, dalam perencanaan bangunan kebanggaan warga desa itu bakal kerjakan dengan mengalokasikan anggaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah dipersiapkan juga Detail Engineering Design (DED) bangunan.

"Untuk rehab barak pengungsian yang runtuh, rencana awal tahun 2020 sudah akan dibangun lewat dana BPBD  DIY senilai Rp 1,4 miliar," jelas Waluyo Jati.

Untuk itu, Pemdes setempat juga tengah mempersiapkan sejumlah langkah dan menyiapkan kelengkapan fasilitas penunjang pada barak pengungsian, di antaranya dapur umum dan logistik sehingga diharapkan ketika barak pengungsian mulai difungsikan kembali dapat melayani secara maksimal.

"Kita sudah mengajukan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten untuk pembangunan fasilitas penunjang, mudah-mudahan tahun 2020 terealisasi, dana bisa cair," harapnya.

Seperti pernah ditulis, jebolnya barak pengungsi Desa Donokerto, Kecamatan Turi akibat diterpa angin kencang disertai hujan lebat pada Jumat (22/2/2019). Bangunan ini merupakan salah satu lokasi strategis sebagai titik kumpul bagi warga yang terdampak bencana, salah satunya akibat letusan Gunung Merapi.

 

 

Penulis : Eko Purwono
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News