SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Sebagian kawasan di Kabupaten Sleman dipastikan bakal terdampak langsung pembangunan tol Bawen - Jogja - Solo. Dalam perencanaan proyek ini tentunya memicu pertanyaan di tengah masyarakat, baik dari sisi waktu pelaksanaan, lokasi pembangunan dan strategi yang harus lalui warga.
Yang tak kalah penting dimensi ekonomi dan sosial perlu mendapatkan atensi. Banyak pihak berharap keberadaan bangunan jalan tol nantinya tidak menimbulkan akses negatif dan harus dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat, salah satunya Forum Pemantau Independen (Forpi) Sleman.
Baca juga
Pernyataan tersebut disampaikan Koordinator Forpi Sleman, Octo Lampito di sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di RM Pringsewu Jl. Magelang, Mlati yang bertajuk "Masyarakat Sleman Dalam Menghadapi Pembangunan Jalan Tol", Rabu (20/11/2019).
"Tujuan dilaksanakan FGD ini untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang muncul serta memperoleh masukan mengenai strategi yang harus dilakukan agar keberadaan jalan tol memberi kemanfaatan bagi masyarakat Sleman. Kami tadi membuka ruang -ruang dan simpul dari Bappeda Sleman disampaikan yang sebenarnya terjadi, kemudian dari Forpi memberikan saran apa saja yang harus dilakukan termasuk tadi dari asosiasi pengusaha," terang Octo.
Dari forum ini, kata dia, akan dibuat kesimpulan untuk selanjutnya diserahkan kepada Bupati Sleman. "Masukan dari peserta FDG akan diberikan kepada Bapak Bupati," imbuh dia.
Dona Saputra Ginting selaku Kepala Subbidang Pertanahan dan Penataan Ruang Bappeda Sleman mengatakan keberadaan jalan tol di Sleman dengan terdapat 4 titik on-off atau keluar-masuk diharapkan dapat menumbuhkan ruang yang dapat mensejahterakan masyarakat.
"Nantinya akan ada 4 lokasi titik on-off yakni di Trihanggo Gamping, Monjali, UPN dan di selatan barat Lottemart Maguwoharjo. Dengan adanya 4 titik on-off itu maka akan ada peluang untuk membuat suatu "gula-gula" baru, misalkan ada tanah kas desa bisa dikelola bareng dengan melibatkan masyarakat setempat dan UKM sekitar, tentunya itu akan menjadi suatu trigger ekonomi baru di masyarakat," kata Dona.
Menurut dia, jalan tol Jogja - Solo bakal dibangun sepanjang 22,3 km, membentang dari Gamping, Sleman hingga Manisrenggo, Klaten."Sedangkan lokasi simpang susun akan dibangun di wilayah Purwomartani Kalasan dan yang barat ada disekitar Westlake Trihanggo, simpang susun itu akan mengkonekkan antara Jogja- Solo , Jogja-Bawen dan Jogja- Cilacap," ungkapnya.
Sedangkan gagasan awal akan dibangunya rest area di wilayah Purwomartani memang pernah diinginkan oleh Pemkab Sleman saat awal dilakukan penentuan trase.
"Rencana rest area akan kita pindahkan di depan on-off, kita carikan lokasi, namun ini masih opsi terbuka dan nanti kita akan dibuat showroom untuk istirahat dan berjualan, kita juga perlu memmpertimbangkan harga tanahnya," katanya.
Penulis | : Eko Purwono |
Editor | : Sodik |