SLEMAN (wartakonstruksi.com) – BLP Sleman tengah melelangkan proyek Pembangunan Gedung Setda (Kantor Bupati) Sleman Tahap II. Proyek yang proses lelangnya mengalami masalah saat upload dokumen penawaran, bakal digarap dengan dana sebesar Rp 32,6 miliar.
Meski begitu, proyek tahap sebelumnya yaitu tahap I menyisakan banyak catatan. Hal itu terungkap dalam tinjauan lapangan yang dilakukan Dinas PUPKP Sleman, Forpi dan instansi lainnya, beberapa waktu lalu.
Baca juga
Anggota Forpi Sleman, Taufik B.Sc mengungkapkan, kualitas hasil pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Setda Sleman Tahap I cukup buruk. Buruknya kualitas hasil pekerjaan disebut salah satunya karena lemahnya pengawasan.
Dia mencontohkan, pemasangan besi baja yang tidak simetris. Belum lagi ada sisa cor yang masih Nampak sisa besi-besinya. Padahal kondisi seperti itu tidak boleh terjadi karena sangat riskan. “hasil pekerjannya buruk karena lemahnya pengawasan,” kata Taufik.
Selain itu, tidak sedikit tiang penyangga yang tidak tersambung secara utuh dan lurus. Dia menyebut ada bagian yang tampak seperti miring dan menyampang. Kemudian ada pula pada bagian besi baja yang tidak ada bautnya, atau ada bautnya tapi tidak kencang pemasangannya.
“Apalagi yang besi, cor itu nanti kalau asal-asalan bisa ambruk. Repot nanti yang ngerjakan tahap berikutnya. Mana ada lagi plat yang sudah keropos, bagaimana itu nanti,” tegasnya.
Dari penelusuran pada laman lpse Sleman, proyek Gedung Setda Tahap I digarap PT. Trisna Karya asal Surabaya dengan panawaran sebesar Rp 15.071 miliar dari HPS Rp 17.266 miliar, sedangkan pagu anggarannya Rp 24.304 miliar.
Sementara itu lelang pengawasan proyek itu dimenangkan PT. Adjisaka Konsultan Teknik asal Caturtunggal, Depok, Sleman.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |