SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Warga di kawasan Jering Sidorejo Godean Sleman mengeluhkan kondisi aliran sungai yang bergeser ke sisi barat sehingga menggerus tanah di bawah badan jalan di kawasan tersebut, sehingga terbentuk rongga di bawah badan jalan.
Dukuh Jering 8, Agatha Veristan mengatakan tergerusnya tanah di sisi barat sungai ini disebabkan karena belum adanya talud permanen di kawasan tersebut.
Baca juga
"Sungai Sepan ini kan sebagian taludnya masih alami. Bendungan awalnya dibangun tahun 1977, lalu ada perbaikan 1992-1993, dan sampai sekarang belum ada pembangunan lagi, sehingga banyak yang belum ditalud. Padahal sungai ini berbatasan langsung dengan jalan yang dibangun warga di tanah hibah dan sebagian lagi tanah dibeli warga padukuhan," kata Agatha kepada jurnalis wartakonstruksi.com, belum lama ini.
Terjangan arus air sungai ini juga mengakibatkan jalan cor beton yang dibangun dua tahun lalu pun kini sudah retak, dan rawan amblas.
"Jalannya sekarang ini sudah mengalami keretakan, padahal pengerasan jalan baru sekitar 2 tahun lalu, itu pun dengan dana swadaya masyarakat, ya ini, efek sungainya bergeser ke sisi barat, dan sisi barat sungai ini belum ditalud, kalau yang sisi timur malah nambah tanahnya warga, tidak bermasalah," jelasnya.
Sebagai penanganan darurat agar tidak membahayakan warga yang melintas di jalur tersebut, warga memasang penahan darurat menggunakan bambu untuk menunjang badan jalan, dan meminimalisir erosi tanah yang ada di bawah jalan akibat tergerus arus air sungai.
Belum lagi ketika musim penghujan tiba nanti dikhawatirkan air sungai meluber ke jalan sehingga semakin mempercepat amblasnya jalan yang kini sudah retak.
"Sebentar lagi kan sudah musim hujan ya, kami kawatirnya itu retakan jalan ini makin parah bisa ambrol, karena bawah jalan itu kalau kata mereka yang suka cari ikan itu, bawah jalan ini sudah berongga," terangnya.
Warga berharap pemerintah turun tangan membangun talud di kawasan tersebut. Warga tidak mampu jika harus membangun talud secara swadaya.
"Warga kalau harus membangun sendiri talud sungai ini ya tidak mampu dananya, karena kedalamannya juga cukup dalam, 2 meter lebih, panjangnya bisa sampai 300 meter ke saluran lebih besar, dan kanan kiri belum ada taludnya semua, kami berharap pemerintah tergerak untuk membangun talud disini ini. Karena jalan ini juga semacam jalur alternatif dilalui warga dari beberapa padukuhan. Warga Jering, Kleben, Jarakan kalau mau ke Klewonan ke Jalan Godean lewatnya sini," urainya
Penulis | : W Damaryanti |
Editor | : Dodi Pranata |