BANTUL (wartakonstruksi.com) - Penyebaran virus Corona alias Covid-19 membuat sektor konstruksi di DIY terpuruk. Hampir semua kontraktor kelimpungan menghadapi keadaan lantaran sepinya pekerjaan. Ya, Corona membuat semua paket pekerjaan fisik dihentikan.
Kontraktor besar dipaksa memeras otak lebih keras dan mengencangkan ikat pinggang agar tidak tumbang terhempas keadaan. Sedangkan yang kecil, masih berupaya mencari celah sembari berusaha mengatur napas agar tak mati lebih lebih cepat.
Baca juga
Tapi di tengah kondisi sulit ini ada juga yang cukup kreatif menyikapi keadaan. Salah satunya adalah Istanta. Bos Analisa Wijaya Group ini memanfaatkan situasi dengan mencoba peruntungan baru. Untuk sementara ini Istanta beralih profesi dari penyedia jasa jadi juragan tambak udang.
Dibilang aji mumpung, bisa jadi karena karena ini termasuk hal baru. Apalagi awalnya tidak ada niatan mengelola tambak udang. Tapi, rezeki memang gak kemana. Di saat pekerjaan vakum akibat Corona, maka bisnis tambak udang bisa jadi alternatif usaha.
Kepada media ini Istanta bercerita, keterlibatannya dalam bisnis tambak udang bermula saat ia mendapat tawaran dari mantan pelaksananya yang kebetulan berasal dari Congot, Kulon Progo. Konon, mantan pelaksananya itu menawarkan tambak milik pamannya yang akan dijual.
Naluri bisnisnya bekerja. Tawaran disambut dengan tangan terbuka. Jadilah dua lokal tambak udang di atas lahan berstatus Sultan Ground (SG) seluas 1.000 m2. Tapi ia juga tak lupa mencari informasi seputar dunia baru yang akan segera digelutinya.
Beruntung bisnis tambak udang terbantu adanya perkumpulan yang selalu sedia memenuhi semua kebutuhan. "Jadi pakan sudah ada yang drop. Awalnya saya karena masih baru masih harus deposit dulu, tapi sekarang karena sudah jalan sehingga sudah bisa langsung dikirim tanpa harus deposit," ucap Istanta.
Usaha baru yang digeluti Istanta tidaklah sia-sia. Dua pekan lalu, tambak udang vaname miliknnya baru saja panen. Hasilnya cukup lumayan untuk seorang pemula, tambak udang miliknya menghasilkan udang sebanyak 2 ton. Harga udang saat panen ada di angka Rp 60-an ribu per kilogramnya.
Selain tambak udang, Istanta yang juga gemar memancing ternyata punya kolam ikan. Tidak hanya satu, tapi ada 4 kolam ikan yang kini dimilikinya. Kolam-kolam itu diisi dengan ikan bawal.
"Kalau menghitung hasil sebenarnya tidak seberapa, ini hanya untuk senang-senang saja. Hanya memang kalau ditelateni ini cukup prospektif," tambahnya.
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |