Saptono Tanjung: Pembangunan Kawasan Kulon Progo Tak Sesuai RTBL
Jumat, 13 Oktober 2023 07:28 WIB

Aktivis+Yayasan+Damar%2C+Saptono+Tanjung

KULON PROGO (wartakonstruksi.com) - Terbengkelainya kawasan bekas Pasar Burung Gawok Wates yang semula akan dijadikan ruang terbuka hijau menunjukkan bahwa pembangunan kawasan di Kulon Progo tidak sesuai rencana tata bangunan berbasis lingkungan yang pernah dibahas.

Pemerhati Lingkungan, Aktivis Yayasan DAMAR. Saptono Tanjung mengatakan, dalam berbagai pembahasan tata ruang di Kulon Progo yang pernah diikutinya, ada istilah tata bangunan berbasis lingkungan. Dalam pemahaman itu, wilayah yang dikuasai negara dioptimalkan untuk kepentingan keadilan sosial. Seperti, pembangunan ruang terbuka hijau untuk lingkungan yang berkelanjutan namun juga tetap memberi ruang bertumbuhnya ekonomi masyarakat.

Baca juga

"Soal Ruang Terbuka Hijau di Kulon Progo tata ruang ya itu dulu ada Rencana Tata Bangunan Berbasis Lingkungan sebenarnya harus bisa memafaatkan itu untuk wilayah dikuasai negara untuk kepentingan keadilan sosial  ekonomi supaya bangkit derap ekonomi masyarakat Kulon Progo," kata Tanjung, kemarin.

Lebih lanjut Tanjung berharap, kawasan-kawasan yang mangkrak seperti bekas Pasar Burung Gawok dioptimalkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat tentu dengan perencanaan yang matang. "Kalau memang ada dana untuk pengembangan ekonomi masyarakat ya dipercepat. Mengingat ada bandara dan kita melihat masyarakat ingin juga berkuliner di kota Wates.

“Orang kan kalau akan belanja di bandara akan takut harga mahal, nah kalau di Wates ada kulineran juga ruang terbuka hijau mereka tidak akan bosan. Nah ini kira-kira bisa meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat juga," terang Tanjung.

Kawasan terbuka hijau yang diidamkan adalah kawasan di sekitar Jalan Veteran atau belakang terminal Wates. Tanjung menyebut kawasan itu, dari pasar burung ke selatan sampai pasar ikan Kulon Progo Fish Center yang sekarang berubah nama menjadi Pasar Ikan Sarwo Laris ke arah barat hingga selokan di kawasan itu, dulunya didesain menjadi satu sinergi sebaga kawasan ekonomi hijau, sekaligus untuk penyangga Terminal Wates. Namun, angan-angan itu pun, saat ini tidak terlaksana, bahkan kawasan cenderung terbengkelai.

"Pasar ikan sudah susah payah kita bangun untuk bisa jadi penyangga terminal walau terminal kecil ya. Untuk ruang terbuka hijau dan kuliner di wilayah  kota Wates. Karena kan disitu juga ada hotel, kantor, sekolah, cocok sekali," kata Tanjung.

Dikatakan, seingatnya dulu sudah ada desain rencana penataan kawasan belakang terminal Wates. Ia merinci kawasan itu direncanakan saling menyambung sebagai kawasan ruang terbuka hijau sekaligus ekonomi karena ada interkoneksi dari kantor pemerintah, fasilitas publik terminal, dll. Bahkan sudah tergambar rencana pembuatan gasebo di pinggir selokan di kawasan itu, untuk menjaga lingkungan sekaligus memberi ruang ekonomi.

Penulis : W Damaryanti
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News