SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Terbongkarnya praktik kotor di kawasan wisata Kaliadem oleh pihak kepolisian mendapat apresiasi dari anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Sleman, Taufik Bsc.
"Langkah tegas kepolisian sudah sangat tepat, bila praktik pungutan liar itu tidak segera dihentikan maka akibatnya akan sangat fatal," ungkap Taufik.
Baca juga
Menurutnya, dampak praktik pungli yang dilakukan oknum yang menamakan diri sebagai pemandu wisata tersebut akan berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan. Bila ini tidak ditangani serius jelas akan berakibat buruk terhadap image pariwisata di Kabupaten Sleman.
Terbongkarnya pungli di kawasan wisata Kaliadem tersebut merupakan pukulan telak bagi dinas pengampunya. Mestinya dinas terkait harus tanggap, praktik pungli tidak boleh terjadi apalagi praktik ini sudah terjadi sebelumnya di kawasan wisata Kaliurang.
"Kasus pungli di Kaliurang belum selesai dan sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya, kini muncul lagi kasus di Kaliadem dengan kasus yang sama yaitu pungli. Apa tindakan pemerintah kabupaten Sleman? Apa langkah konkretnya agar tidak terulang?” tanya Taufik.
Dengan kejadian ini, lanjut dia, Dinas Pariwisata harus dapat memastikan di semua objek wisata yang ada di wilayah kabupaten Sleman tidak ada lagi kasus pungli seperti di Kaliadem. Hal itu bisa digaransi bila instansi punya langkah konkret dan strategi yang sistematis.
Karenanya Taufik mendesak Pemkab Sleman untuk menindak tegas para pelaku pungli tersebut, dengan demikian ada efek jera dan harapannya kejadian serupa tidak terulang kembali.
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |