SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Gedung Puskesmas Pembantu Trihanggo , Gamping, Sleman yang dibangun tahun 2019 dengan menggunakan duit rakyat tidak memberikan manfaat. Pasalnya, gedung Puskesmas yang menelan aggaran hingga Rp 900 juta kini tidak berfungsi.

Belum diketahui apa penyebab tidak difungsikannya gedung tersebut. Namun, pelayanan puskesmas pembantu itu sudah tidak melayani pasien hampir sekitar 4 bulan terakhir. Demikian itu disampaikan salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari gedung tersebut.

Baca juga

• Mulai Tahun Depan, Program RTLH DIY Bakal Dibuat Terintegrasi
• Tempati Kantor Baru, PHI Home Siap Ekspansi ke Luar DIY
• Proyek Gedung UNU On The Track, Pelaksana Didorong Lakukan Percepatan

Tidak hanya itu, jika pun sebelumnya buka, hanya sehari saja dalam sepekan. “Buka paling sehari, terus tutup. Minggu depannya buka lagi sehari terus tutup lagi. Empat bulan terakhir tidak buka sama sekali,” ungkap warga yang enggan disebut namanya.

Pantauan media ini di lokasi, Puskesmas Pembantu memang dalam kondisi tutup. Dari dua pagar yang menjadi akses keluar masuk, satu dikunci gembok dan satu lainnya tidak dikunci. Di bagian depan pagar, ditempel pengumuman pengalihan pelayanan.

“MOHON MAAF, HARI INI PELAYANAN PUSTU DIALIHKAN KE PUSKESMAS INDUK KARENA PETUGAS ADA TUGAS LUAR”

Taufik BSc, aktivis senior menyayangkan keadaan tersebut. Dirinya menuding bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sengaja menghambur-hamburkan uang negara. Masih banyak infrastruktur yang masuk dalam skala prioritas.

“Dinas Kesehatan seakan-akan sedang menghambur-hamburkan anggaran, kalau tidak masuk priotitas kenapa dianggarkan, masih banyak infrastruktur lain yang kondisinya sangat memprihatikan, harusnya anggaran untuk itu,” ungkap Taufik.

Beginilah kalau sebuah dinas gemuk anggarannya, sambung Taufik, mereka bingung untuk mengalokasikan anggaran, padahal kalau dirasa tidak urgent semestinya anggaran tersebut dialokasikan ke pembangunan lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.