SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Proyek fisik digarap pemerintah untuk menjamin kebutuhan sarana prasarana bagi kepentingan masyarakat banyak. Tapi apa jadinya bila proyek itu justru mengabaikan kepentingan lain, bahkan cenderung merugikan masyarakat.
Seperti proyek pembangunan drainase yang ada di Jalan Nangka IV Depok, dikeluhkan warga. Pasalnya, konstruksi proyek cukup mengganggu lalu lintas warga di kawasan itu.
Baca juga
Dari pengamatan lapangan, terlihat konstruksi melintang di Jalan Nangka IV. Bila biasanya bangunan melintang lurus, ini tidak begitu tapi menyerong. Kondisi bangunan lebih tinggi dari aspal jalan. Sementara di kedua sisinya sedikit menjorok ke dalam.
Kondisi ini tentu membuat pengendara yang melintas harus berhati-hati. Pengendara yang memaksa melintas terutama dengan kecepatan tinggi berpotensi mengalami kecelakaan karena kondisi jalan yang tidak rata.
![{$lg[1]}](https://wartakonstruksi.com/upload/01-2020/drainase-maguwo-dikeluhkan--29-14.jpg)
Anggota Forpi Sleman, Taufik B.Sc mengamini keluhan warga. Ia mengaku mendapat banyak aduan dari warga sekitar terkait pekerjaan yang belakangan diketahui pemerintah Desa Maguwoharjo tersebut. Dia pun meminta agar kondisi itu menjadi prioritas untuk segera diperbaiki.
“Jangan sampai dibiarkan terus seperti itu, berbahaya. Nanti kalau ada yang kecelakaan di situ, siapa mau tanggung jawab?” tanyanya.
Taufik juga menyesalkan kondisi pekerjaan, di mana pengembaliannya justru tidak membuat jalan itu lebih baik melainkan lebih membahayakan bagi warga. Semestinya, lanjut dia, sebelum pekerjaan dimulai pihak pemerintah Desa meminta bantuan teknis kepada dinas yang membidani supaya hasilnya memuaskan.
“Ini harusnya kan bisa lebih bagus, bila pihak Desa meminta bantuan pendampingan teknis kepada PU, kalo gini kan bukannya bagus tapi malah menimbulkan bahaya. Bagaimana ini,” sergahnya
| Penulis | : ED-WK01 |
| Editor | : Dodi Pranata |