Dana APBD Terbatas, Bina Marga Sleman Kejar DAK
Jumat, 02 Oktober 2020 04:43 WIB

Kabid+Bina+Marga+Dinas+PUPKP+Kabupaten+Sleman

SLEMAN (wartakonstruksi.com) – Wabah Covid membuat sebagian besar program pembangunan yang sudah direncanakan, tertunda. Realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, membuat pemerintah setempat harus berpikir keras agar pembangunan pada tahun depan bisa berjalan.

Sejauh ini, banyak anggapan bahwa pembangunan sangat bergantung pada kondisi keuangan daerah. Padahal, pembangunan yang sudah berjalan tidak hanya mengandalkan keuangan daerah, melainkan juga dana dari pemerintah pusat yang dialokasikan melalui DAK.

Baca juga

Nah, dana inilah yang coba dioptimalkan alokasinya oleh Bina Marga Sleman. Alasannya, cukup realistis karena dana DAK memiliki persentase hampir separuh dari anggaran untuk bidang tersebut. Dari 125 miliar anggaran untuk Bina Marga, Rp 50 miliar berasal dari DAK.

BM Sleman berupaya keras agar DAK tahun depan, bisa dioptimalkan. Sejumlah proyek disiapkan untuk digarap dengan dana DAK. Di antaranya, peningkatan jalan Glondong – Tegalsari yang akan digarap dengan dana Rp 22 miliar, Babadan – Kemasan (Rp 10,7 M), Jamblangan –Ngepring (Rp13,5 M), dan Sidorejo – Kemasan (Rp 10,2 M).

“Kami terus berusaha ke Kementerian agar yang kami rencanakan bisa goal. Ini penting karena pembangunan harus terus berjalan dan sumber dana untuk pembangunan itu kan tidak semata dari daerah atau APBD tapi juga dari pusat,” jelas Kabid Bina Marga Sleman, Achmad Subhan ST, belum lama ini.

Subhan menjelaskan, pekerjaan di bidang yang dipimpinnya tersendat akibat Covid-19. Pada anggaran perubahan tahun ini saja, hanya ada 2 jembatan kecil yang akan digarap dengan dana hanya Rp 1 miliar. Kedua jembatan itu adalah jembatan Beji dan jembatan Puren.

Pada tahun 2021, pekerjaan di BM Sleman juga belum sepenuhnya normal. Anggaran untuk sejumlah pekerjaan seperti pembangunan jembatan, tidak banyak. Nilainya pun tidak terlalu besar. Misalnya saja jembatan Sanggrahan yang akan digarap dengan dana Rp 5,8 miliar, jembatan Rejodani Rp 6,5 miliar, jembatan Pasekan Rp 3 miliar dan jembatan Beji Rp 2,5 miliar.

“Hanya itu, dan kita garap sesuai dengan skala prioritas. Karena kondisi anggaran ini memang prioritasnya juga jadi berubah. Seperti jembatan Sanggrahan jadi priritas karena ada spot-spot yang menjadikannya prioritas. Selain jembatan, sisanya ada pekerjaan jalan tapi cuma 1 kiloan. Bisa lebih panjang, tapi dengan dana DAK,” jelasnya.

Penulis : O-Kz
Editor : Dodi Pranata
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News