Embung Kalibuko, Bangunan Rusak dan Nyaris Kering
Jumat, 13 September 2019 03:59 WIB

Embung+Kalibuko+Kokap

KULON PROGO (wartakonstruksi.com) - Embung Kalibuko yang terletak di wilayah Pedukuhan Kalibuko I Desa Kalirejo, Kokap dalam kondisi yang memprihatinkan. Lingkungan embung tampak kotor dan tidak terawat, kondisi air yang ada juga mengalami penyusutan cukup signifikan hingga nyaris mengering. Sejumlah warga yang tak jauh dari lokasi mengklaim bisa memanfaatkan tampungan air di embung.

Embung Kalibuko dibangun tahun 2015 silam. Lokasi embung yang berada di dataran tinggi dengan akses jalan desa yang mengalami kerusakan ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sedangkan pembangunan Embung Kalibuko ini menjadi satu paket pekerjaan dengan pembangunan Embung Plampang yang juga berada di wilayah desa yang sama.

Baca juga

Dua embung yang dikerjakan oleh pelaksana PT. Sukajaya Sarana ini menelan biaya lebih dari Rp 6,1 miliar. Namun hingga kini keberadaan embung tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Sejumlah kerusakan terlihat pada bagian embung, baik berupa dinding bangunan yang mengalami keretakan, maupun adanya tanah yang retak dan nyaris terlepas dari dinding jembatan serta tangga yang juga mengalami kerusakan serupa.

Sugiarto, salah satu warga setempat menuturkan, pembangunan embung tersebut berada dilahan milik 4 orang warga dengan luas tidak lebih dari 5.000 meter persegi. “Itu milik empat warga sini dan pas dulu dibangun sama sekali tidak melibatkan warga. Ya seolah – olah warga di sini tidak boleh ikut kerja. Ini pembangunannya bersamaan dengan yang di Plampang, jadi kalau seminggu mengerjakan disini, seminggu mengerjakan yang di Plampang,” tutur Sugiarto.

{$lg[1]}
Bagian tanah ini menganga cukup besar dan terpisah dari tangga pada embung Kalibuko. Foto: Bhisma Bharata

Ditambahkan juga, embung kalibuko yang awal pengerukan memiliki kedalaman sekitar 11 meter ini, kini sudah mengalami pendangkalan yang cukup signifikan. ”Airnya memang ada tapi itu kedalamannya tidak lebih dari 2 meter. Sebatas yang saya ketahui itu untuk tadah hujan dan dari perkiraan saya ada yang bocor juga. Kalau lihat ke sana kan ada beberapa bangunan yang retaknya cukup lebar. Enggak tahu juga dulu pembangunannya bagaimana karena memang warga sini sama sekali tidak ada yang dilibatkan,” ungkapnya.

Dari pemantauan di lokasi, selain volume air dalam embung sudah mengalami penyusutan, kondisi air juga berwarna hijau serta lingkungan sekitar embung terkesan tidak dilakukan perawatan sehingga tampak adanya sejumlah kerusakan dari bangunan tersebut.

{$lg[1]}
Tidak hanya pada bagian di dekat tangga, kerusakan juga terlihat pada beberapa bagian lain pada embung yang dibangun tahun 2015 tersebut. Foto: Bhisma Bharata

 

 

 

 

Penulis : Bhisma Bharata
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News