YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Sempat tertunda karena kontestasi politik baik Pilpres maupun Pileg, lanjutan pembangunan Sistem Kebon Agung bakal segera dilanjutkan. Kabarnya, lelang proyek lanjutan akan dilakukan pada tahun 2020 mendatang.

Demikian disampaikan Arief Wahyu ST, Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Balai PPW DIY saat berbincang dengan wartakonstruksi.com, belum lama ini. “Tahun depan ada pekerjaan lanjutan untuk Sistem Kebon Agung. Tapi anggarannya saya belum tahu detailnya,” ucap Arief.

Baca juga

• PEMBONGKARAN DEVIDER DEKAT SCH: Rambu Tanpa Identitas, Marka Tak Disesuaikan. Legalkan Pelanggaran?
• Agung Supriyanto, ST: Cerdik Lirik Pasar, Hasilkan Produk Kualitas Global
• Tekan Penyelewengan dan Persoalan Hukum, Apernas – Aspeg Jalin Kemitraan

Menurut dia, pekerjaan yang akan dilaksanakan pada 2020 meliputi pembangunan Instalasi pengolahan Air (IPA) dan Jaringan Distribusi Utama (JDU). Setelah itu selesai maka air baku dari Sistem Kebon Agung sudah bisa didistribusikan sesuai rencana.

Kepala Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (PIALAM) DIY, Rosdiana Puji Lestari ST M.Eng mengamini pernyataan Arief. Setelah IPA dan JDU, maka air baku sudah dapat dialirkan mengingat pembangunan intake juga selesai pada tahun ini.

“Intake kan sudah selesai, hanya tinggal menunggu IPA dan JDU yang dibangun oleh Cipta Karya pada tahun depan. Kalau itu sudah selesai nanti tinggak disambung ke yang sudah eksisting, ya sudah bisa jalan,” terangnya.

Sistem Kebon Agung merupakan proyek Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Tahap 2 setelah proyek tahap pertama, Sistem Bantar, selesai dikerjakan dan dimanfaatkan melalui SPAM Kartamantul. Sistem Bantar memiliki kapasitas 400 liter per detik namun distribusinya masih belum optimal sampai saat ini.

Sedangkan Sistem Kebon Agung memiliki kapasitas 300 liter per detik. Setelah selesai, air dari Sistem Kebon Agung akan dialirkan ke Sleman dan Kota Yogyakarta. Sistem Bantar dan Kebon Agung akan tersambung di Kronggahan.