BANTUL (wartakonstruksi.com) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kabupaten Bantul mengemban misi Bupati yang keempat, yaitu meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan risiko bencana.
Misi itu dirancang dengan tujuan mewujudkan layanan infrastruktur publik yang berkualitas dan memadai, serta menciptakan kesadaran masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana. Sasaran strategisnya meningkatnya kualitas sarana dan prasarana publik, meningkatnya kecukupan air irigasi, meningkatnya pelayanan dasar pada masyarakat, serta meningkatnya penanganan banjir.
Kebijakan itu kemudian dijabarkan dalam 34 program kegiatan pada Dinas PUPKP Kabupaten Bantul. Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan program dirumuskan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi outcome berbagai program yang dilaksanakan.
“Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja,” ucap Kepala Dinas PUPKP Bantul, Bobot Ariffi ‘Aidin, ST MT.
Bobot mengungkapkan, pada tahun 2020 tidak semua indicator kinerja mencapai hasil maksimal. Namun demikian indicator-indikator itu masih sangat baik mengingat tidak optimalnya capaian kinerja karena factor eksternal, yakni adanya Covid-19.
Merebaknya wabah Covid-19 sejak awal 2020 membuat banyak program pemerintah terkena imbas. Tak terkecuali yang ada pada instansi yang dipimpinnya. Menurutnya, Selisih antara target dan realisasi pada beberapa item tidak terpaut jauh, beberapa indictor tercapai 100 persen bahkan lebih.
Antara lain, persentase gedung pemerintah dalam kondisi baik, dari target 84 pada tahun 2020 ini terealisasi 100 persen. Persentase penanganan banjir bahkan surplus, dari target 40,9 terealisasi 41,31 atau 101 persen.
Sisanya tidak tercapai karena alas an refokusing akibat wabah Covid-19. Antara lain, indeks kualitas layanan infrastruktur (IKLI), dari target 78 terealisasi 76,77 atau 98,42 persen dari target. Persentase kecukupan air irigasi juga sama, dari target 82,66 terealisasi 80,01 (96,79 persen).
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap, terealisasi 99,79 persen dari target 75,58 terealisasi 75,42, sedangkan persentase kawasan kumuh yang tertangani 92,49 persen dari target.
Baca juga
Penulis | : O-Kz |
Editor | : Dodi Pranata |