JAKARTA (wartakonstruksi.com) – Sempat mangkrak cukup lama, proyek pembangunan RS Akademik (RSA) UGM. RS ini dijadikan sebagai RS rujukan penanganan Covid-19 di DIY.
Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, penyelesaian RSA UGM merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. RS rujukan tersebut akan memiliki kapasitas 107 tempat tidur untuk rawat inap, ruang tindakan dan ruang isolasi.
Baca juga
"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama. Target selesai adalah pada minggu ke-4 Mei 2020. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2," kata Basuki.
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT. Adhi Karya. Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran.
Progres pekerjaan screed beton dan perbaikan membran pada Gedung A. Yudhistira saat ini sudah 100 persen, sedangkan untuk perkuatan baja masih 10 persen dengan target selesai 29 Mei 2020.
Selanjutnya untuk perbaikan struktur di Gedung B Arjuna saat ini untuk pekerjaan screed beton sudah 80 persen, perkuatan baja 10 persen dan perbaikan membran yang baru dimulai dengan target seluruhnya selesai pada akhir April 2020.
Selain struktur, perbaikan juga menyentuh fisik bangunan berupa pengecatan, instalasi air minum, listrik dan hydran. Saat ini progres pekerjaan tersebut pada Gedung A. Yudhistira adalah 35 persen untuk instalasi kabel dan pipa saluran air, sedangkan untuk pekerjaan hydran masih 15 persen. Selanjutnya untuk perbaikan fisik di Gedung B Arjuna saat ini untuk pekerjaan instalasi kabel sudah 60 persen dan pipa saluran air sebesar 20 persen.
Pantauan wartakonstruksi.com, beberapa waktu lalu di sekitar lokasi terdapat beberapa unit truk besar dengan nopol luar Yogyakarta pada kaca depan terpampang tulisan "Proyek Darurat Covid-19". Nampak pula beberapa orang duduk-duduk berdekatan tanpa mengenakan masker atau alat pelindung diri (APD) yang memadai.
Penulis | : WK 0001 / Eko P |
Editor | : Sodik |