YOGYA (wartakonstruksi.com) - Proyek penggantian pipa asbes yang melintang di titik 0 Kota Yogyakarta akan membawa dampak positif bagi masyarakat kota. Pasalnya dengan jaringan pipa yang baru PDAM Tirtamarta berencana menambah jumlah pelanggannya.
Penggantian dilakukan karena angka kebocoran yang dialami PDAM cukup tinggi mencapai 32 persen. Kondisi ini tentu sangat merugikan, tidak saja bagi PDAM tapi juga bagi masyarakat yang seharusnya bisa memanfaatkan air bersih dari BUMD ini.
Baca juga
"Dengan jaringan pipa lama angka kebocoran telah menyentuh angka 32 persen. Bayangkan bila tidak ada kebocoran berapa banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan air bersih tersebut," ungkap Direktur Teknik PDAM Tirtamarta Kota Yogya, Setiawan Budianto SH MM, kemarin.
Setelah peremajaan pipa terpasang, kata dia, pihaknya berencana menambah sebanyak 1000 pelanggan baru. Harapannya, penambahan pelanggan dapat terealisasi pada tahun ini, seiring terpasangnya pipa jaringan yang baru.
Namun menurut Setiawan, penambahan sambungan pelanggan baru tersebut bukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tetapi, khusus pelanggan reguler.
Ditambahkan, proyek penggantian pipa lama sudah dimulai. Namun secara fisik belum terlihat sebab baru sosialisasi dan mutual check nol. Akan tetapi dalam waktu dekat kontraktor sudah mulai mendatangkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Pekerjaan fisik tahap pertama ini akan dimulai dari simpang empat Wirobrajan sampai ke jembatan Sayidan. Panjangnya sekitar 2,3 kilometer. Khusus untuk titik 0 tidak masuk dalam skema kontrak, karena pada saat bersamaan dengan pembangunan batu candi di titik 0 tersebut pihaknya pun mengganti pipa lama dengan HDPE.
Pelaksanaan pekerjaan akan menelan waktu 180 hari kalender terhitung mulai waktu kontrak yakni 26 Desember. Karena penggantian pipa tersebut di jalan protokol yang notabene padat lalu lintas, maka pelaksanaannya dikerjakan pada malam hari mulai jam 22.00 sampai dengan jam 05.00 WIB.
Karena terbatasnya waktu pekerjaan, dirinya menekankan kepada rekanan untuk bekerja sesuai dengan metode yang diajukan pada saat menawar lelang. Dengan demikian pekerjaan dapat terlaksana dan selesai tepat waktu.
Proyek sendiri digarap PT.Gala karya. Perusahaan asal Kediri, menurutnya, sebelumnya pernah mengerjakan proyek SPAM Kartamantul. Berdasarkan data di laman LPSE Jogja kota. Proyek yang bersumber dana dari penyertaan modal Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut dimenangkan PT. GALA KARYA dengan nilai penawaran Rp. 8.4 Miliar, nilai tersebut 81 persen dari HPS.
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |