KULON PROGO (wartakonstruksi.com) -  Proyek pemeliharaan jalan Sentolo - Milir dikebut. Pasalnya sebelum lebaran ruas jalan itu harus sudah bisa digunakan. Meski hampir dipastikan tahun ini tidak ada mudik lebaran karena Pandemi Covid-19, namun tidak mempengaruhi schedule pelaksanaannya.

Ruas Sentolo - Milir merupakan bagian dari paket Longsegmen PPK 1.1 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) DIY. Ruas tersebut mendapat prioritas penanganan karena dinilai cukup riskan bila dilalui jalur mudik lebaran.

Baca juga

• Proyek Lagi Sepi, Istanta Jajal Peruntungan jadi Juragan Tambak Udang
• Sempat Tayang, Proyek SPAM IKK Pundong dan Jetis Akhirnya Dicancel
• 134 Pegawai Satker PJN DIY Jalani Rapid Test Corona, Syukurlah Semuanya Negatif

PPK 1.1 PJN DIY Setiawan Wibowo melalui Koordinator lapangan Suwarno kepada wartakonstruksi.com mengatakan, ruas jalan Sentolo - Milir yang direkonstruksi memiliki panjang 550 meter. Ruas tersebut, lanjut dia, mendapat atensi sebab mulai dari Sentolo hingga jembatan Durungan berjenis tanah expansif sehingga bergelombang dan kembang susutnya tinggi.

"Sepanjang 10 km dari Sentolo sampai dengan jembatan Durungan mempunyai jenis tanah expansif, mudah bergelombang dan kembang susutnya tinggi," ungkapnya, Jumat (8/5/2020).

Untuk mengantisipasi jenis tanah tersebut, PJN DIY memilih menggunakan geomembrane sebagai lapisan sebelum aspal digelar, bahan tersebut diyakini akan membuat tingkat keawetan jalan menjadi lebih lama.

Selain memasang geomembrane, PJN juga mengganti sebagian agregat kelas A yang lama di ruas tersebut, setelah itu baru menggelar aspal 4 lapis. Perkerasan pada bahu di kiri dan kanan jalan, lanjut dia, juga akan diganti dengan panjang yang sama.

Sejauh ini, lanjut Suwarno, progres pelaksanaan sudah mencapai 51,54 persen, capaian tersebut masih on schedulle. Untuk sampai dengan lebaran targetnya pengaspalan sudah 3 lapis, dengan demikian sudah tidak buka tutup jalan lagi. Akan tetapi bila memungkinkan akan dikejar untuk 4 lapis.