Tebing Longsor di Banyurejo, Tutup Sebagian Alur Kali Krasak
Jumat, 18 Oktober 2019 13:19 WIB

Longsor+di+Banyurejo

SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Insiden tebing longsor terjadi wilayah Padukuhan Jambeyan  RT 03 RW 07 Desa Banyurejo, KecamatanTempel tepat di area persawahan milik Nurkhamdi warga RT 02 padukuhan setempat. Peristiwa diperkirakan terjadi, Jumat (18/10/2019) dini hari. Lebar þebing yang longsor 10 meter dengan panjang 15 meter dan tinggi 7 meter. 

Longsoran berupa material tanah beserta bebatuan serta pohon-pohon besar menutup sebagian alur Kali Krasak yang terletak di sisi barat tebing. Beruntung tidak ada korban jiwa lantaran lokasinya jauh dari permukiman warga, akan tetapi jika dibiarkan dikawatirkan akan memicu banjir karena terjadi penyempitan sungai dan akan menimbulkan kerusakan yang makin meluas ke lahan sawah di sekitarnya,  terlebih saat memasuki musim hujan.

Baca juga

"Penyebab longsor diduga daerah itu dialiri air berlebih tadi malam dan tidak terkontrol, sehingga menggerus tanah sawah dan memicu longsor. Longsoran menutup kali Krasak, kalau dibiarkan dikawatirkan akan ada lagi longsor susulan," ungkap Kepala Seksi Pemerintahan Desa Banyurejo, Irwan Darmanta kepada wartakonstruksi.com, usai meninjau lokasi.

Pemdes Banyurejo, kini tengah melakukan identifikasi dan pendataan akibat kerusakan itu, serta sedang berkoordinasi dengan Pusdalops Sleman dan TRC BPBD Sleman. Diharapkan segera terkondisi dengan baik, karena dilokasi ada 2 batang pohon kelapa ukuran besar dan rumpun pohon bambu. Pemdes sedang memastikan kebutuhan alat mau tenaga untuk mempermudah koordinasi saat dilakukan evakuasi longsoran.

{$lg[1]}
Longsoran tebing menutupi bagian sungai Krasak. Foto: Eko Purwono

"Selain itu, karena material longsoran terbuang ke arah Kali Krasak, kami sudah melaporkan kejadian ini ke Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak sebagai pihak terkait. Kami akan mengirimkan permohonan untuk dipasang bronjong -bronjong sebagai penguat tebing, ini  dilakukan karena keterbatasan dana di kami miliki. Kalau untuk mengkondisikan material batu dan pasir diperkirakan membutuhkan alat berat," terang dia.

Sukarjo salah satu petani pemilik petak sawah yang berdekatan dengan lokasi berharap agar kerusakan segera tertangani sehingga tak ada kekawatiran saat memasuki musim hujan nanti.

"Itu tanah yang 'gogos' seluas sekitar 2.000 meter persegi, kalau dibiarkan terus bisa terkikis lahan- lahan yang ada di sekitarnya, mohon kepada pemerintah segera ada perbaikan," katanya.

 

Penulis : Eko Purwono
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News