Dana Terbatas, Rehab dan Pembangunan Sanitasi SD di Klaten Bertahap
Jumat, 01 Maret 2019 06:14 WIB
KLATEN (wartakonstruksi.com) – Rehab ruang kelas Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Klaten kembali digarap di tahun 2019. Tidak hanya itu, pembangunan sanitasi atau MCK untuk SD juga digarap ditahun ini. Namun tidak semua ruang kelas SD di Klaten yang direhab. Dana dari APBD untuk Dinas Pendidikan tidak seluruhnya untuk pembangunan sanitasi maupun rehab bangunan fisik SD. Dinas juga memikirkan ruang perpustakan sekolah yang tidak memenuhi syarat. Demikian pula penataan lingkungan sekolah. Menurut Derajat Setiaji, Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarpras SD Dinas Pendidikan Klaten, dengan banyaknya bangunan fisik yang harus direhab atau dibangun baru, maka harus ada skala prioritas. Dan, ruang kelas masih menjadi prioritas utama untuk rehabilitasi bangunan di tahun ini. Baca juga: “Banyak sekolah tua di Klaten yang mengakibatkan ruang kelas mengalami kerusakan karena faktor usia. Seperti tahun lalu, ruang kelas tetap diprioritaskan karena memang penting untuk kegiatan belajar-mengajar. Jadi, tahun ini kami kembali melakukan rehab ruang kelas,” kata Derajat. Tak hanya target rehab tetapi sekolah yang menjadi sasaran untuk mendapat bantuan juga dibatasi. Dengan dana sebesar Rp 200 juta, hanya satu sekolah yang menerima bantuan rehab ruang kelas, yaitu SD Tlingsing, Cawas, Klaten. “Kami terbentur dana yang terbatas sehingga sekolahnya dibatasi. Dana sebesar itu hanya untuk satu sekolah. Dana yang dikeluarkan pun tidak jauh dari rehab ruang kelas di SD di tahun lalu. Ada enam ruang kelas di SD Tlingsing yang akan direhab. Kondisinya memang butuh penanganan untuk segera direhabilitasi,” ujarnya. Berita Klaten lainnya: Bila rehab ruang kelas untuk SD di Tlingsing, sebaliknya penyediaan sanitasi untuk SDN Bogem di Kecamatan Bayat. Untuk pembangunan sanitasi disediakan dana sebesar Rp 150 juta. “Sekolah harus memiliki sanitasi untuk MCK yang bersih dan sehat. Jadi ada prioritas pula untuk sekolah yang belum ada sanitasinya. Ini termasuk penataan lingkungan. Untuk saat ini SDN Bogem yang dibangun sanitasinya,” jelas Derajat. Menurut rencana, pelaksanaan rehab ruang kelas dan pembangunan sanitasi pada triwulan kedua. Ini berarti pembangunan baru dilakukan pada April mendatang. Derajat memastikan rehab ruang kelas tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar. “Biasanya sekolah akan dibagi dua, masuk pagi dan siang. Ruang kelas yang belum direhabilitasi akan digunakan secara bergantian. Jadi, rehabilitasi memang tidak perlu menunggu libur usai tes, misalnya,” pungkasnya. (Gonang Susatyo)  
Penulis :
Editor : wkeditor
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News