KLATEN (wartakonstruksi.id) – Gedung Desa Tanjungan, Wedi, Klaten, memberi banyak manfaat setelah dilakukannya renovasi. Rehabilitasi gedung olahraga desa yang menelan biaya Rp 50 juta menjadikan gedung itu bisa dimaksimalkan penggunaannya.
Kepala Desa Tanjungan, Suharna, menuturkan bila rehabilitasi gedung sepenuhnya menggunakan dana desa. Rehabilitasi itu dilakukan pada tahun 2018 lalu.
“Kami menginginkan bila gedung itu bisa direhabilitasi agar bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Setelah direhabilitasi, gedung akhirnya bisa digunakan tidak hanya untuk kegiatan olahraga seperti bulu tangkis tetapi juga kegiatan lain,†kata Suharna.
Baca juga:
Dengan bangunannya yang representatif, gedung bisa dipergunakan untuk resepsi, pertemuan warga dan masih banyak lagi. Menurutnya kini bila ada masyarakat desa yang tidak ingin menyelenggarakan pernikahan di rumahnya, mereka bisa menyewa gedung tersebut.
Suharna menekankan bila pembangunan sarana dan prasana yang memakai dana desa harus bisa dimanfaatkan untuk masyarakat desa. Dirinya pun mencoba selektif dan menetapkan skala prioritas. Seperti saat merehabilitasi sarana dan prasarana poliklinik desa (polindes).
Rehabilitasi itu diprioritaskan karena kondisi bangunan yang harus segera diperbaiki. Saat itu, Kepala Desa menganggarkannya pada 2017. Hasilnya, rehabilitasi dari dana desa sebesar Rp 20 juta itu benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik.
“Mereka yang sakit bisa menjalani pemeriksaan di tempat yang cukup representatif. Terus terang sebelum ada dana desa, daerah kami termasuk yang tertinggal. Kini, kami mulai bisa mengejar ketinggalan,†ujarnya.
Di tahun 2019, dana desa masih digunakan untuk infrastruktur. Namun Suharna juga merencanakan untuk pemberdayaan ekonomi dan penyediaan fasilitas olahraga panahan. Menurut dia Klaten merupakan salah satu pusat olahraga panahan. Dia berharap Desa Tanjungan bisa mengembangkan olahraga tersebut. Dan itu diawali dengan pembangunan fasilitas olahraganya.
Gonang Susatyo
Â
| Penulis |
: |
| Editor |
: wkeditor |
