SLEMAN (wartakonstruksi.id) - Rencana pembangunan embung di Desa Mororejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman tetap berlanjut. Kepastian tersebut didasari terbitnya DIPA dari pemerintah pusat yang diterima Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
Awalnya, sempat ada kekhawatiran dari warga bahwa pembangunan embung di desa mereka gagal direalisasi. Pasalnya ada sebagian kecil lahan yang bermasalah. Lahan bermasalah tersebut adalah lahan milik warga meski luasannya hanya sebagian kecil.
"Kayaknya menurut kapala desa enggak masalah, mereka sudah memberikan pernyataan. Yang bermasalah itu kan lokasi lama yang kini sudah berubah fungsi jadi tanah bengkok," terang Tri Joko Saptono, mantan PPK DSE yang beberapa hari lalu dilantik menjadi PPK OP BBWSSO.
Baca juga:
Menurut Tri, lokasi lama yang bermasalah itu sebenarnya hanya sebagian kecil saja, yakni berupa sepetak tanah milik warga, sebagian besar sudah clear. Namun karena khawatir bermasalah pihak desa berinisiatif untuk memindah titiknya ke lokasi baru yang lebih aman.
Pembangunan embung Mororejo, lanjut dia, akan dilaksanakan tahun ini. Saat ini tahapannya sedang menunggu proses lelang dan kemungkinan pekerjaan fisiknya dimulai sekitar bulan April atau Mei.
Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan embung Mororejo dari pemerintah pusat akan menggelontorkan sebesar Rp 4 miliar. Nilai tersebut akan berubah setelah adanya proses penawaran.
Sementara itu, pihak Pemdes belum bisa dimintai keterangan terkait rencana pembangunan embung Mororejo. Kades tidak dapat ditemui sedangkan Kasi yang ada di Pemdes tidak berani memberikan pernyataan.
Red
| Penulis |
: |
| Editor |
: wkeditor |
