Dibangun Bertahap, Proyek Taman Pintar 2 Butuh Dana Rp 525 Miliar
Senin, 23 Desember 2019 05:44 WIB

Wali+Kota+Yogyakarta+Haryadi+Suyuti+meninjau+embung+Giwangan

YOGYAKARTA (wartakonstruksi.com) – Pembangunan Embung Giwangan telah selesai. Embung ini akan menjadi salah satu destinasi wisata edukasi konservasi air di selatan Kota Yogyakarta. Embung yang dibangun BBWSSO ini menjadi bagian proyek Taman Pintar 2.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono menambahkan, total dana yang dibutuhkan untuk wisata edukasi air itumencapai Rp 525 miliar. Dana itu sudah sudah termasuk  pengisian seluruh konten edukasi dan wisata yang berkonsep konservasi air dan lingkungan.

Baca juga

Menurut Agus, pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Setelah membangun embung akan dilakukan pembangunan fasilitas pendukung setelah itu baru akan dibangun gedung-gedung. Dia berharap seluruh proses pembangunan berjalan dengan lancar.

“Harapannya bisa selesai dan dioperasikan penuh pada tahun 2022. Memang masih ada sejumlah pekerjaan yang harus segera diselesaikan seperti pembebasan lahan yang ada tepat di depan embung,” katanya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan bahwa embung Giwangan ini akan menjadi referensi edukasi konservasi air modern berskala nasional bahkan internasional, karena akan dibuka untuk semua orang tidak hanya warga Yogyakarta saja.

Keberadaan embung diharapkan bisa meramaikan kota Yogyakarta dari sisi pariwisata. Selain itu, Embung tersebut juga diharapkan menjadi daya dukung Yogyakarta terutama di wilayah selatan. “Tentu ini akan meraimaikan Yogyakarta secara keseluruhan, namun kai berharap ini bisa menjadi daya dukung Giwangan, di depan juga ada Pasar Ikan Higienis,” tandasnya.

Haryadi menegaskan, meski embung sudah dibangun dan sudah terisi air, warga dilarang untuk mengakses embung tersebut sebelum selesai 100 persen. “Kami siapkan dulu semua kebutuhannya, baru nanti kami buka untuk warga,” ucapnya.

Embung dengan panjang 320 meter tersebut mampu menampung air sebanyak 22.000 meter kubik. “Setelah ini pembangunan selanjutnya adalah jalan setapak dengan lebar 2,5 meter serta fasilitas pendukung seperti masjid, pagar dan toilet,” urainya.

Untuk mengangkat nama Yogyakarta, Haryadi meminta agar nama-nama gedung dan center di kawasan itu menggunakan nama jawa atau aksara jawa sehingga bisa sekaligus memberikan edukasi kepada para pengunjung.

Penulis : ED-WK01
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News