KULON PPROGO (wartakonstruksi.com) - Hujan deras dengan intensitas sangat tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Kulon Progo sejak Rabu (1/1/2025) malam, menyebabkan talud underpass Margosari, Kapanewon pengasih, ambrol.
Talud underpass Margosari jebol pada pada bagian dinding pengaman tanah milik warga. Akibatnya air hujan merendam underpass tersebut. Sejak Rabu malam, jalur underpas ditutup untuk lalu lintas warga. Pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, serta Komisi 3 DPRD Kulon Progo, segera meninjau lokasi kejadian..
Baca juga
Warga setempat, Mursanto, mengungkapkan, underpass yang menjadi jalur menuju Polres Kulon Progo selalu terendam saat curah hujan cukup lama.
“sebenarnya lokasi ini sudah langganan kebanjiran sejak dulu, dan kali ini ketambahan adanya dinding pengaman antara sawah dengan bahu jalan di underpass yang jebol, sehingga volume air yang masuk ke lokasi bertambah besar. Untuk ketinggiannya mencapai selutut orang dewasa,” ujar Mursanto
Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kulon Progo, Pancar Topo Driyo SE mengungkapkan, perlu adanya perbaikan secara komprehensif, baik normalisasi kali Papak, maupun perbaikan dari talud yang ambrol.
“Tadi sudah ada koordinasi dengan beberapa instansi terkait, nanti secepatnya diperbaiki menggunakan Biaya Tak Terduga (BTT). Mengingat musim penghujan masih cukup lama, nanti kami dorong untuk segera ditindaklanjuti. Perbaikan bisa dimulai dari normalisasi anak – anak sungai Serang dan talud yang semalam ambrol, tapi kalau normalisasi sungai kan kewenangan BBWSO,” ungkap Pancar.
Ditambahkan juga, selain adanya sedimentasi di Kali Papak, bangunan talud pengaman juga merupakan bangunan lama, sehingga luapan air sungai masuk ke sawah milik warga dan menjebol dinding pengaman underpass.
“Dinding talud itu kan bangunan lama dan belum ada kolom beton untuk penguat dinding, masih memakai pasangan batu putih, pas ada luapan Kali Papak dengan volume air yang sangat besar, terus masuk ke sawah warga dan menjebol talud itu,” tambahnya.
Komisi 3 DPRD Kulon Progo juga meninjau underpass di Padukuhan Miri di kalurahan yang sama yang mengalami hal serupa. “Dari yang kami ketahui, mesin penyedot air sudah bekerja maksimal, dan memang volume airnya yang cukup besar, sehingga dua underpas tergenang semua,” pungkas Pancar.
Penulis | : Bhisma Bharata |
Editor | : Dodi Pranata |