SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Penyebab utama tidak di operasikannya IPLT Madurejo ternyata karena ada kerusakan pada sistem operasi. Padahal mesin tersebut masih tergolong baru didatangkan dari Italia awal tahun 2018 silam.
"IPLT Madurejo memang sedang off, awal off karena sedang ada pembenahan di sistem operasi," ungkap Junaedi Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman saat dikonfirmasi media ini.
Baca juga
Namun setelah pembenahan itu selesai, kata dia, hingga saat ini belum sempat dioperasikan. Menurutnya penyebab tidak beroperasinya IPLT karena adanya penyebaran wabah Virus Corona
"Setelah pembenahan selesai mau dioperasikan ada wabah corona ini, sehingga belum bisa beroperasi," terangnya.
Saat ditanya adanya penolakan warga, Junaedi membenarkan adanya keluhan warga soal bau yang ditimbulkan IPLT tersebut. Namun pihaknya mengaku telah melakukan upaya penekanan penyebab bau tak sedap itu dengan membangun pagar yang terbuat dari pasangan bata.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya telah membuat penutup di bak pengering yang juga disinyalir sebagai penyebab bau. Tidak hanya itu, pengoperasian mesin pun akan dibatasi, disesuaikan dengan kapasitas alat.
Menurutnya, setelah adanya evaluasi internal mesin dioperasikan melebihi kapasitas, sehingga dengan adanya overload akan berpotensi menyebabkan bau. Kapasitas produksi, kata dia, semestinya per hari hanya 25 meter kubik.
Lebih lanjut Junaedi menjelaskan, pihaknya sedang merumuskan untuk pengelolaan sampah kering. Wacana yang paling real adalah akan menggandeng pihak ketiga. "Soal sampah sisa olahan, sedang dirintis kerjasama dengan pembuat kompos. Yang penting itu bisa terkelola, untuk deviden tidak ada," jelasnya.
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |