BANTUL (wartakonstruksi.com) – Kebutuhan air bersih di Kabupaten Bantul terus mengalami peningkatan, seiring dengan terus bertambahnya jumlah Penduduk. Pemkab berkomitmen memenuhi ketersediaan air bersih yang menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat.
Dari sisi ketersediaan air, Kabupaten Bantul tidak perlu khawatir. Suplai kebutuhan air di kabupaten paling selatan di DIY ini bakal ditopang suplai dari SPAM Kamijoro yang pembangunannya masih dalam tahap proses. Suplai juga didapatkan dari SPAM Kartamantul dan sumur-sumur yang sudah ada.
Baca juga
Guna menyiapkan itu semua, Pemkab Bantul secara bertahap terus melakukan pengembangan jaringan perpipaan air minum. Pada tahun ini, Pemkab Bantul melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahaman dan Kawasan Permukiman (PUPKP) memperluas jaringan perpipaan di lima kawasan.
Kepala Dinas PUPKP Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi ‘Aidin ST MT mengungkapkan, program pengembangan jaringan perpipaan dilasanakan dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). pada tahun 2020 ini, pengembangan jaringan perpipaan dilakukan di 4 kecamatan.
"Untuk tahun ini, pengembangan jaringan perpipaan dilakukan di 5 titik di 4 kecamatan, yakni Sedayu lokasinya di Argomulyo, Sewon di Bangunharjo, Kasihan lokasinya di Ngestiharjo dan Tamantirto, kemudian di Banguntapan,” ucap Bobot.
Setelah selesai, proyek ini akan menambah jangkauan masyarakat di Tamantirto sebanyak 349 sambungan rumah (SR), Bangunharjo 272 SR, Banguntapan 310 SR, Ngestiharjo 455 SR, dan Argomulyo 210 SR.
Bobot menjelaskan, pembangunan pengembangan jaringan perpipaan ini sangat penting, guna mendistribusikan kebutuhan air minum di wilayah yang memang belum terjangkau layananan. Nantinya, tahap operasional akan menjadi kewenangan PDAM Bantul.
Strategi pemanfaatan air dari sejumlah sumber, terutama SPAM Kamijoro dan SPAM Kebon Agung, sudah disiapkan dengan matang. Sesuai pemetaan suplai air dari SPAM Kamijoro sebesar 200 ltr/dtk akan dialirkan ke wilayah barat bagian selatan dan sebagian wilayah tengah.
Wilayah cakupannya meliputi Kecamatan Bantul, Guwosari bagian selatan Pandak sampai Srandakan, lalu menyusur lokasi penopang bandara di sekitar jalur JJLS.
Sedangkan dari Sistem Kebon Agung, suplai air yang direncanakan sebesar 50 ltr/dtk akan diarahkan ke Sub Unit Kasihan kemudian dibawah ke wilayah Sewon. Nah, strategi ini tentu membutuhkan dukungan prasarana berupa jaringan perpipaan yang memadai agar suplai air yang tersedi bisa termanfaatkan secara optimal.
Penulis | : O-Kz/ ADV* |
Editor | : Dodi Pranata |