Komisi 3 DPRD Kulon Progo Soroti Pembangunan GOR Tipe B di Bendungan
Selasa, 24 Desember 2019 05:04 WIB

Komisi+3+DPRD+Kulon+Progo+melakukan+sidak+pembangunan+GOR+Tipe+B+di+Wates

KULON PROGO (wartakonstruksi.com) – Komisi 3 DPRD Kulon Progo menyoroti pembangunan GOR Tipe B di Padukuhan Sanggrahan Lor, Desa Bendungan, Kecamatan Wates. Dewan meragukan pekerjaan akan selesai sesuai jadwal karena masih ada item yang belum selesai, sedangkan sisa waktu tidak sampai sepekan.

Keraguan ini muncul setelah Komisi 3 yang terdiri dari Yuliantoro SE, Sarkowi, Sumardi, dan Pancar Topo Driyo SE melakukan sidak ke lokasi proyek, Senin (23/12/2019) kemarin. Mereka juga mendesak instansi teknis melakukkan evaluasi terhadap tiap perencanaan pembangunan di waktu mendatang.

Baca juga

Pembangunan GOR Tipe B menghabiskan anggaran lebih dari Rp12 miliar, dikerjakan oleh pelaksana dari PT. Heri Jaya Palung Buana dan Konsultan Pengawas dari PT. Citra Reka Graha. Salah satu anggota Komisi 3 DPRD Kulon PRogo, Pancar Topo Driyo memperkirakan pekerjaan tidak selesai sampai batas waktu yang sudah ditentukan.

Alasannya, masih ada sejumlah item pekerjaan yang hingga kini masih belum bisa diselesaikan dengan baik. Berdasarkan perhitungannya, sisa item pekerjaan yang belum selesai itu setidaknya membutuhkan waktu sekitar 10 hari. Sementara itu, sesuai kontrak pekerjaan akan berakhir pada 27 Desemeber.

{$lg[1]}
Komisi 3 DPRD Kulon Progo meragukan proyek GOR senilai Rp 12 miliar lebih akan selesai tepat waktu. Foto: Bhisma Bharata

“Batas akhir masa kontrak pada tanggal 27 desember sehingga kemungkinan tidak bisa diselesaikan oleh rekanan. Kalau estimasi saya masih perlu waktu sekitar 10 hari dan ini sudah akhir tahun anggaran sehingga dinas harus lebih intens dalam melakuk Salah satuan pengawasan,” ungkap Pancar.

Beberapa item pekerjaan yang belum terselesaikkan di antaranya, pekerjaan dinding, finishing rangka atap serta finishing lantai. Dinas, kata Pancar, semestinya medorong agar ada penambahan jumlah pekerja, penambahan jam untuk tenaga kerja.

“Iya kan bisa dengan sistem lembur atau sistem shift karena serah terima pertama itu kan tinggal beberapa hari lagi, apapun caranya ya harus selesai, tidak ada tawar menawar lagi,” tandasnya.

Dari informasi yang bisa dikumpulkan keterlambatan pekerjaan dari pembangunan GOR ini lantaran adanya keterlambatan bahan material untuk rangka atap dimana rangka atap yang bakal digunakan merupakan produk dari Tiongkok.

“Ke depan dinas perlu melakukan evaluasi dari perencanaan, tidak sekedar mengejar target bisa selesai tepat waktu tapi akhirnya harus mengabaikan kualitas. Dengan pembangunan yang ini dinas juga harus serius dalam melakukan pengawasan. Semua harus lebih intens,” pungkas Pancar. 

 

 

Penulis : Bhisma Bharata
Editor : Sodik
COMMENTS
Belum ada komentar dari pembaca

Opini

Popular News