SLEMAN (WK Magz) - Pembangunan ruang terbuka hijau di area embung Sendari diduga bermasalah. Pembangunan itu diduga menggunakan bahan baku yang tidak sesuai dengan spek atau Bill of Quantity (B/Q) yang telah ditentukan dalam kontrak.
Dugaan itu muncul di pengadaan lampu listrik tenaga surya. Lampu penerangan yang berjumlah 10 titik tiang tersebut tidak memancarkan cahaya dengan terang, melainkan hanya remang-remang. Kondisi ini tentu memunculkan pertanyaan, kenapa lampu dari bagian proyek yang baru saja di PHO penerangannya tidak maksimal?.
Baca juga
"Lampune hanya remang-remang, seperti lampu pijar dengan daya 5 watt, padahal ukuran lampunya besar. Kondisi ini memantik kekhawatiran, soalnya setiap malam minggu suka dipakai tempat nongkrong anak-anak muda," ujar Sinta pemilik kerajinan bambu yang ada di sekitar embung.
Kondisi sekitar embung yang remang-remang rawan dijadikan tempat untuk melakukan tindakan yang dilarang. Pantauan media ini tak lama setelah embung di PHO, banyak dijumpai sampah-sampah plastik di sekitar lokasi. Yang menyedihkan, di antara sampah itu ada pula botol bekas minuman keras yang diletakkan begitu saja.
Masih menurut Sinta, selain lampu yang remang-remang dirinya juga menyayangkan pasokan listrik untuk fasilitas lainnya. Contohnya lampu MCK dan pasokan listrik untuk pompa. MCK menjadi kumuh karena tidak ada pasokan air yang mengalir dari kran, hal itu disebabkan oleh pompa air yang tidak dapat berfungsi karena tidak ada listriknya. "Listrik token jarang diisi, kalaupun diisi hanya bertahan 1 minggu paling lama," tambahnya.
Selain itu item yang diduga tidak sesuai spek adalah bangku tempat duduk. Bangku yang jumlahnya 25 buah tersebut terpasang di sekitar embung. Namun, kondisinya memprihatinkan, pasalnya bangku yang berbahan besi dan bambu tersebut tidak memiliki kualitas yang baik. Di salah satu titik, ada satu bangku yang nyaris dipenuhi rerumputan.
Kemudian pada bagian lainnya, ada pula bangku yang bautnya sudah lepas dari murnya. Bagian lainnya lagi ada bangku yang bagian bawahnya tidak dipasangi kuatkan dengan baut melainkan diikat dengan kawat lalu pada bagian kawat itu dilapisi semen. Kondisi bamboo tak jauh berbeda. Pada beberapa bagian sudah terlihat bambu yang mulai pecah.
Model kursi yang dipasang di sekeliling embung dan kursi pada bagian lain berbeda. Kursi yang berbeda itu terbuar seluruhnya dari bamboo tanpa dicat atau diberi pelapis lagi. Bambu dibiarkan apa adanya. Dilengkapi meja yang juga berbahan bambu. Di atasnya ada ‘payung’ pelindung dari terik dan hujan.
Jumlah meja ada setidaknya da 10 buah. Di masing-masing meja ada kursi dengan jumlah yang beraga ada yang hanya satu ada yang tiga da nada juga yang dikelilingi 6 kursi. Entah sengaja atau memang sudah ada yang memindahkan dari lokasi sebelumnya. Meja kursi ditempatkan berjejer di atas rerumputan yang tidak terawat karena tidak dipotong. Sehingga kesannya meja kursi itu diletakkan asal-asalan
Kegiatan proyek penataan embung Sendari yang dikerjakan oleh PT. Wikanandaru Multi Laksana Cabang Yogyakarta sudah di PHO beberapa pekan lalu. Proyek yang menelan anggaran Rp 2 miliar lebih tersebut seyogyannya memberikan keteduhan dan kesejukan bagi pengunjungnya.
Kata teduh dan sejuk belum layak disematkan pada proyek penataan embung tersebut, sebab selain panas dan banyaknya rumput liar yang tumbuh, dibeberapa titik jalur pedestrian terdapat banyak genangan air. Kemungkinan disebabkan pekerjaan yang asal-asalan sehingga elepasinya tidak pas. Malah kawasan embung terkesan kumuh dengan adanya rumput-rumput yang dibiarkan tumbuh liar tanpa dipotong. Kondisi ini tentu sangat disayangkan terutama karena proyek itu didampingi TP4D Kejaksaan Negeri Sleman.
Embung Tak Terawat
Selain taman yang tidak jelas hasil pekerjaannya, kondisi embung Sendari ak kalah memprihatinkan. Penuturan pedagang yang bisa mangkal di sekitar lokasi menyebutkan bahwa sejak awal dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) embung tidak pernah dilakukan pengerukan.
Kondisi ini terlihat jelas pada bagian permukaan embung. Sedimentadi terlihat cukup parah. Bagian dalam embung juga dipenuhi rumput liar dan tidak ada air di dalamnya. Kondisi ini tentu sangat disayangkan sebab akan mengurangi fungsi embung dan bila itu terjadi maka tujuan dibangunnya embung dengan dana yang tidak sedikit itu, jadi tidak tercapai.
Memang tidak sulit membangun embung dan sejenisnya. Jauh lebih sulit memelihara dan menjaga agar bangunan yang sudah berdiri megah itu bisa berfungsi baik dan tetap terjaga sehingga lifetime-nya bisa optimal. Instansi terkait khususnya yang membangun embung tidak bisa lepas tangan begitu saja setelah pembangunan selesai. Perlu ada pengawasan, pemeliharaan dan perawatan agar pembangunan itu tidak sia-sia.
Penataan Lanjutan Dilelang Dini
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman belum kapok menuntaskan pekerjaan pembangunan taman embung Sendari. Setelah hasil pekerjaan yang jauh dari kata memuaskan pada tahun 2019, proyek lanjutan pembangunan taman embung Sendari dilanjutkan pada 2020. Hal ini menarik lantaran lelang proyek senilai Rp 1,5 miliar dilakukan lebih awal.
Hasil penelusuran di laman lpse.slemankab.go.id lelang proyek dengan kode lelang dimenangkan CV. Praba Saputra Jaya beralamat di Babadan RT 03 RW 10 Wedomartani Ngemplak Sleman dengan nilai penawaran sebesar Rp 1.227.027.186,77. Perusahaan yang sama memenangkan proyek penataan milik DLH Sleman di Kantor Kecamatan Depok, pada tahun 2019.
Direktur Eksekutif Aliansi Pengawas Konstruksi (APK), Baharuddin Kamba, menyesalkan buruknya pekerjaan pada penataan embung Sendari tahun 2019. Ia juga mempertanyakan proyek lanjutan di lokasi yang sama mengingat pekerjaan yang lalu baru selesai dan masih dalam tahap pemeliharaan. Ia tidak tahu persis apakah pekerjaan yang akan dilakukan terdiri dari item baru atau memperbaiki yang lama.
“Yang lama kan seperti itu hasilnya, kalau ini masih pemeliharaan sementara sudah dilelangkan yang baru, yang mau digarap apa. Jangan sampai pekerjaan baru ini justru untuk memperbaiki yang lama. Kita akan soroti terus masalah ini,” kata Bahar.
Penulis | : D-PS |
Editor | : Sodik |