SLEMAN (wartakonstruksi.com) - Sejumlah alat berat excavator yang terparkir di area kantor CV. Jago Jaya Cemerlang (CV. JJC) di wilayah perbatasan dua padukuhan, Pondokrejo dan Lumbungrejo, Kecamatan Tempel kini tidak nampak lagi. Sementara di kantor Rizky Paku Dewa yang posisinya berdekatan, 1 unit excavator warna kuning terparkir di jalan menuju kantor tersebut.
Pengamatan wartakonstruksi.com di lokasi, kantor milik CV. JCC dalam keadaan sepi, berbeda situasi di kantor Rizky Paku Dewa, nampak beberapa orang sedang berjaga. Menurut informasi salah satu warga Krasakan bernama Ahmat Dahroni, pada Rabu (28/8/2019) malam lebih dari 200 orang massa warga menduduki lokasi dan mendesak alat berat disingkirkan segera.
Baca juga
"Tadi malam sekitar jam 21.00 WIB hingga 24.00 WIB warga dari Krasakan, Ngentak dan sebagian dari warga Kricakan dan Jagalan, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah mendesak agar alat berat ditarik ke atas, yang di CV. Jago sebanyak 5 unit sudah dinaikkan, yang di Rizky masih ada 1 unit didekat lokasi," terang Ahmat.
Dia mengatakan, warga menolak aktivitas penambangan di wilayah tersebut. "Kami menolak aktivitas tambang di wilayah ini," tandas dia. Keseluruhan unit tersebut milik investor atau pemrakarsa usaha pertambangan yang tengah melakukan ancang-ancang untuk mengawali aktivitas tambang, meski izin telah diterbitkan pihak berwewenang, namun urung dilakukan lantaran keberadaanya menuai protes warga.
Hingga berita ditulis belum ada didapatkan konfirmasi dari CV. Jago Jaya Cemerlang. Sementara itusalah satu perwakilan investor Rizky Paku Dewa, Faisal Mahribi mengatakan, sesuai dengan izin IUP OP dan rekomtek BBWSSO dan ESDM DIY pihaknya diizinkan untuk menurunkan 1 unit alat berat.
"Kita menunggu agar situasi lebih kondusif dulu dan masih menunggu pertemuan dengan warga serta kelurahan juga untuk mencari solusi bagaimana baiknya, alat berat punya kita sudah naik, sementara aktivitas kita setop dulu sampai kondusif," kata Faisal.
| Penulis | : Eko Purwono |
| Editor | : Sodik |